Proyek Air Bersih Desa Kopi KJ
BOLMUT - Maksud hati menikmati kucuran air bersih. Apa daya, masyarakat hanya dapat menatap tong mesin air yang mulai berkarat.
Kegirahan menyambut pekerjaan air bersih di desa Kopi, Bintauna
membuat masyarakat Kopi dan sekitarnya bermimpi menikmati air yang
terang benderang. Namun, apa daya, cita-cita itu tinggal mimpi
disiang bolong.
Proyek yang bernilai milyaran rupiah itu, mulai dikerjakan ditahun 2008 – 2011.
kegiatan air bersih itu bervariasi ; mulai dari pembebasan lahan,penggalian, pemasangan pipa dan pengadaan mesin untuk menyuplai ari bersih. Ditahun 2011 kegiatan yang terakhir adalah ; pemasangan pipa dank ran-kran air sebilai Rp 500 Juta. Oleh tim PHO semua pekerjaan dinyatakan selesai dengan baik. Karena pekerjaannya adalah Air Bersih tentu outputnya adalah menghasilkan air bersih di desa Kopi dan sekitarnya.
Tapi, sejak saat penyerahan dan saat ini. Air bersih itu tak penah ada dan tak pernah mengairi pipa yang ditanam. Ada dugaan, tidak mengalirnya air bersih, disebabkan mesin air yang bermasalah. Ada yang menyebutkan, saat pengadaan dan pemasagan tidak melibatkan teknisi.
Pantauan wartawan Bolmut Post, kondisi bangunan tempat mesin dan penampuang air sudah mengkhawatirkan. Walau baru berumur 2 tahun bangunnya sudah retak-retak. Dua bak penampungan air tidak dipenuhi dengan air bersih. Tapi sudah ditumbuhi oleh semak belukar. Bahkan sudah merambat ke dinding-dinding bak. Diduga retaknya bangunan berhubungan dengan campuran material hanya 1 ; 6 atau 1 ; 7.
Kegiatan air bersih di desa Kopi itu sudah dilelang 3 kali ; 2009, 2010 dan 2011. Kontraktor yang memenangkan pekerjaan antara lain ; HL alias Hi asal Gorontalo, RD alias Ran asal Boroko. Nilainya pun lumayan gemuk, Milyaran rupiah. Lebih mengharukan, pemilik lahan Yunus Lakoro yang rela menyerahkan lahannya dengan harga miring. Hingga saat ini belum menerima pembayaran ganti rugi. Mengenai pekerjaan air bersih di desa Kopi hingga
“Luar biasa. Ini adalah model pembodohan dan Perampokan !,” Kecam Hadjirin, warga Kopi. Tidak adanya air bersih seperti yang dijanjikan oleh kegiatan PU itu menandakan gagalnya kegiatan. Lalu, kenapa bisa tim PHO meneken tanda pekerjaan selesai dengan baik. “ada apa dengan mereka? Lalu dimanakah tanggungjawab kontraktor. Yang sudah menggunakan dana Milyaran tapi pekejaannya hanya begitu. Tak ada air bersih,”tambahnya. Mengenai pekerjaan air bersih di desa Kopi hingga saat ini Kadis PU Ir Didik belum memberikan keterangan jelas.(rhp)
Proyek yang bernilai milyaran rupiah itu, mulai dikerjakan ditahun 2008 – 2011.
kegiatan air bersih itu bervariasi ; mulai dari pembebasan lahan,penggalian, pemasangan pipa dan pengadaan mesin untuk menyuplai ari bersih. Ditahun 2011 kegiatan yang terakhir adalah ; pemasangan pipa dank ran-kran air sebilai Rp 500 Juta. Oleh tim PHO semua pekerjaan dinyatakan selesai dengan baik. Karena pekerjaannya adalah Air Bersih tentu outputnya adalah menghasilkan air bersih di desa Kopi dan sekitarnya.
Tapi, sejak saat penyerahan dan saat ini. Air bersih itu tak penah ada dan tak pernah mengairi pipa yang ditanam. Ada dugaan, tidak mengalirnya air bersih, disebabkan mesin air yang bermasalah. Ada yang menyebutkan, saat pengadaan dan pemasagan tidak melibatkan teknisi.
Pantauan wartawan Bolmut Post, kondisi bangunan tempat mesin dan penampuang air sudah mengkhawatirkan. Walau baru berumur 2 tahun bangunnya sudah retak-retak. Dua bak penampungan air tidak dipenuhi dengan air bersih. Tapi sudah ditumbuhi oleh semak belukar. Bahkan sudah merambat ke dinding-dinding bak. Diduga retaknya bangunan berhubungan dengan campuran material hanya 1 ; 6 atau 1 ; 7.
Kegiatan air bersih di desa Kopi itu sudah dilelang 3 kali ; 2009, 2010 dan 2011. Kontraktor yang memenangkan pekerjaan antara lain ; HL alias Hi asal Gorontalo, RD alias Ran asal Boroko. Nilainya pun lumayan gemuk, Milyaran rupiah. Lebih mengharukan, pemilik lahan Yunus Lakoro yang rela menyerahkan lahannya dengan harga miring. Hingga saat ini belum menerima pembayaran ganti rugi. Mengenai pekerjaan air bersih di desa Kopi hingga
“Luar biasa. Ini adalah model pembodohan dan Perampokan !,” Kecam Hadjirin, warga Kopi. Tidak adanya air bersih seperti yang dijanjikan oleh kegiatan PU itu menandakan gagalnya kegiatan. Lalu, kenapa bisa tim PHO meneken tanda pekerjaan selesai dengan baik. “ada apa dengan mereka? Lalu dimanakah tanggungjawab kontraktor. Yang sudah menggunakan dana Milyaran tapi pekejaannya hanya begitu. Tak ada air bersih,”tambahnya. Mengenai pekerjaan air bersih di desa Kopi hingga saat ini Kadis PU Ir Didik belum memberikan keterangan jelas.(rhp)